Mensitir pidato khalifah Abu Bakar Siddiq ra
"Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Nah jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutlah kau, tetapi jika aku berbuat salah, maka saya betulkanlah. Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat menggambil hak dari padanya, sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat sehingga saya dapat mengembalikan haknya kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan rasul Nya, tetapi bila kau tidak mentaati Allah dan rasul Nya kamu tidak perlu mentaatiku."
Dari uraian tersebut diatas bahwa rakyat mempunyai hak dan berkewajiban serta dituntut agar berperan aktif dalam pembangunan yang dicanangkan pemerintah karena pembangunan itu lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dan rakyat diberi hal koreksi kepada pimpinan (Abu Bakar) dengan jalan yang baik.
A. Tuntunan islam dalam membangun negara
Tuntunan terhadap umat islam dalam membangun negara berpedoman terhadap Firman Allah dalam Al Quran surat Ar Ra'du ayat 11 sebagai berikut yang artinya : "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka mengubah yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"(QS. Ar Ra'du : 11)
Kandungan ayat tersebut diatas menjelaskan bahwa Allah menugaskan kepada beberapa malaikat untuk selalu mengikuti manusia secara bergiliran, dimuka dan dibelakangnya serta disampingnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Ada malaikat yang menjaganya di malam hari dan ada yang di siang hari, menjaga dari berbagai-bagai bahaya dan kemudharatan dan tak ada pula malaikat yang mencatat semua amal perbuatan manusia yang baik dan buruk.
Dua malaikat satu disebelah kanan dan satu disebelah kiri yang mencatat amal perbuatan manusia. Yang sebelah kanan mencatat segala kebaikannya dan yang sebelah kiri mencatat segala keburukanya .
Sebagai manusia yang berbudaya dan sadar akan kewajibanya sebagai warga negara dalam membangun negara akan terkait berbagai hubungan dengan lingkungannya seperti :
- Hubungan manusia dengan Allah yang terwujud dalam agama
- Hubungan manusia dengan manusia yang terwujud dalam hubungan sosial
- Hubungan manusia dengan alam sekitarnya yang terwujud dalam ilmu dan teknologi
- Hubungan manusia dengan kebutuhannya yang terwujud dalam ekonomi
- Hubungan manusia dengan rasa aman yang terwujud dalam usaha pertahanan dan keamanan
Untuk mencapai kesejahteraan dan keamanan perlu pembangunan karena kesejahteraan dan keamanan tidak akan datang sendirinya, bahkan Allah telah memperingatkan kepada manusia dalam firmaNya : "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ..." (QS. Ar Ra'du : 11)
Atas dasar itulah manusia diperintahkan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai cita-citanya dalam melepaskan diri dari kesulitan yang ada pada diri sendiri maupun yang ada pada bangsa dan negara dengan pembangunannya akan tetapi kepastian tercapainya cita-cita itu ada dalam kekuasaan Allah swt.
B. Tuntunan islam dalam membela negara
Sejarah bangsa indonesia sejak zaman Gadjah Mada , ternyata bahwa bangsa Indonesia pada waktu itu telah memiliki negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kemerdekaan dan kedaulatan itu kemudian hilang dengan kedatangan kaum penjajah dan berganti dengan kesengsaraan, penderitaan serta kemiskinan.
Islam mengajarkan kepada penganutnya untuk membela negara. Dijelaskan dalam suatu hadist "bahwa lari dari peperangan/perjuangan adalah dosa". Oleh karena itu kita harus berjuang dan mencintai tanah tumpah darah kita seperti dalam ungkapan sebagai berikut yang artinya : "Cinta tanah air itu bahagian dari iman ".
Ungkapan itu telah dibuktikan oleh orang-orang islam berjuang untuk mengusir penjajah dengan ikhlas karena itu adalah ajaran agamanya.
Atas dasar ungkapan itu bahwa membela negara adalah tuntutan bagi umat islam yang menyangkut kualitas iman seseorang sebagai warga negara sehingga mampu nenghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa.